HINGGA RAGA MATI JIWA

Karya Drs Mustahari Sembiring Sang Muham

Kelam semakin kelam, semuanya kini kelam
kusut dari pangkal hingga pucuk,
layu lalu luruh ke bumi gersang
ditikam kerikil menggigil
tak ada ampun
jalan karma yang diorder, pesanan khusus
belum berakhir; hati hati jebakan
nista pun disediakan tanpa rasa kasihan


Sesak semakin sesak, tak ada ruang kosong
cemeti tetap saja menari dipunggung berbilur perih
tak bisa kupahami ini terjadi
etape nan teramat panjang, hingga raga mati jiwa
lupa, ini hidup siaga terus terjaga
atau inilah sesungguhnya hidup itu sendiri


Pondok‬ Bambu Istanaku, Jumat, 07/03/2014 = 08:00 Wib

No comments:

Post a Comment