Hatiku kecut waktu disanjung setinggi gunung,
tak biasa terima pujian, jiwaku terasa telanjang
sopan santun berbahasa benih prahara
entah mana sungguhan entah mana sandiwara
terjebak irama semesta
siapa terlena korban sesama
Tengoklah sekeliling kita, sejuta wajah penuh tanya
gampang menghakimi sesama, seringkali salah sasaran
sedikit saja tersulut emosi menyala
sorot mata tak percaya, menghiasi wajah kecewa
anak negeri kehilangan jati diri, siapa perduli
dari pucuk hingga akar pohon nasional kropos hatinya
jika begini, siapa lagi bisa ditauladani ?
Pondok Bambu Istanaku, Sabtu, 15/03/2014 = 21:00 Wib
gampang menghakimi sesama, seringkali salah sasaran
sedikit saja tersulut emosi menyala
sorot mata tak percaya, menghiasi wajah kecewa
anak negeri kehilangan jati diri, siapa perduli
dari pucuk hingga akar pohon nasional kropos hatinya
jika begini, siapa lagi bisa ditauladani ?
Pondok Bambu Istanaku, Sabtu, 15/03/2014 = 21:00 Wib
No comments:
Post a Comment