HUKUMAN TANPA KADALUARSA

Karya Drs Mustahari Sembiring Sang Muham

Aku rindu pada pucuk ilalang berembun,
saat kutapaki jalan tikus menuju terang,
tak kurasakan luka tikaman tunas ilalang dikakiku,
terbayang cuma cerahnya surya masa depan,
aku lelah dalam keterpurukan kemiskinan
anak desa bercita cita taklukkan ibu kota
mimpi melintasi dimensi tanpa batas
takaran melebihi ukuran


Sekarang tunas ilalang tak melukai kaki telanjangku,
tapi duri tak kasat mata dimana mana
ranjau kehidupan ditawarkan dengan manisan
kutolak suguhan, petaka didepan mata
kupilih diam sejuta bahasa, tanggungkan akibatnya
jalan pengabdianku mematung, diam ditempat
bahkan resikonya melampui batas vonnis,
berlaku tanpa kadaluarsa


Pondok‬ Bambu Istanaku, Jumat,14/03/2014 = 23:00 Wib

No comments:

Post a Comment