JIWAKU TERPENJARA

Karya Drs Mustahari Sembiring Sang Muham

Kapan kapan kita sambung lagi,
cerita kemarin terputus oleh rasa jenuhmu
padahal telah kucoba meringkas fakta,
tapi tetap saja membosankan dan menyakitkan
penantian panjang penuh perjuangan
terhempas sia sia diujung usia


Kau bisa saja berpaling,
menjatuhkan pilihan tanpa pertimbangan
bagaimana denganku, tak mungkin itu kulakukan
jiwaku terpenjara selamalamanya
dibalik jeruji besi kata dusta


Pondok‬ Bambu Istanaku, Jumat,14/03/2014 = 13:13 Wib

No comments:

Post a Comment