TITIK NADIR

Karya Drs Mustahari Sembiring Sang Muham

Meskipun jelaga terus menerus ditaburkan
diatas arang sisa penghangusan,
tetap saja hitam adalah hitam
kerna jarak sudah tak lagi berjarak,
kilometer berada pada angka nol,
waktu sudah tak memiliki detik lagi.
tiga jarum berhimpit dititik dua belas,
maka ruang pun hampa tak ada ruang,
itukah awal ataukah itulah akhir ?
untuk catatan yang tak ada catatannya,
diterminal yang  kosong melompong,
pada penghentian semu yang bohong,
separah inikah kita ???
menanti titik nadir hadir,
menyelaraskan takdir.

Makassar, 3 Desember 2011. 
Catatan tertinggal tentang titik nadir kehidupan.

No comments:

Post a Comment