( Kudedikasikan untuk MARSELAYANG SELALUSETIA )
Mendung dipelupuk mata kini kelabu
langit tak mampu menghalangi alirannya
akhirnya bening bening air mata luruh didada
tak berawal tak berakhir semua tiba-tiba
Kau antarkan kehalte paling akhir perjalanan insani
sepanjang jalan celotehmu tuturkan wasiat
bahkan riwayatku telah kau persiapkan kata penutupnya
sungguh luar biasa cara Gusti Pangeran menyampaikan amanat Nya
dalam ke Maha Kuasaanya melalui apapun bisa
kini dititipkan Nya dilidahmu, sungguh sarat magna.
Aku bahagia, aku beruntung
kalimat kesimpulanmu adalah suara jiwa kuikrarkan sejak lama,
seringkali kuselipkan dibalik kata bersayap sebuah karya.
Bagianku menyemai,
selebihnya terserah pada Penciptanya.
terima kasih tetaplah pelihara lidah bijak itu
Pondok Bambu Istanaku, Jumat,09/05/2014=16:16 Wib
sepanjang jalan celotehmu tuturkan wasiat
bahkan riwayatku telah kau persiapkan kata penutupnya
sungguh luar biasa cara Gusti Pangeran menyampaikan amanat Nya
dalam ke Maha Kuasaanya melalui apapun bisa
kini dititipkan Nya dilidahmu, sungguh sarat magna.
Aku bahagia, aku beruntung
kalimat kesimpulanmu adalah suara jiwa kuikrarkan sejak lama,
seringkali kuselipkan dibalik kata bersayap sebuah karya.
Bagianku menyemai,
selebihnya terserah pada Penciptanya.
terima kasih tetaplah pelihara lidah bijak itu
Pondok Bambu Istanaku, Jumat,09/05/2014=16:16 Wib
No comments:
Post a Comment