Ketika mataku terbuka langit cerah ceria
aku tak mampu melihat welas asih MU
semangat baru KAU jelmakan pada hijau dedaunan,
pantang menyerah KAU prosakan pada tarian ombak
tauladan kesetiaan KAU percayakan pada sang mentari
rahasia kehidupan KAU sembunyikan ditirai malam
indahnya kebhinekaan KAU ukir pada pelangi
semangat kebersamaan KAU dramakan pada koloni semut hitam
tiap sendi kehidupan telah KAU nyatakan dihamparan bumiku,
tapi bathinku buta tak mampu melihat hakekatnya,
aku mati rasa tak mampu mensyukurinya
Ketika selembar daun menguning luruh kebumi, aku tersadar
segala sesuatunya pasti berujung, begitupun aku
Duh Gusti Pangeran Welas Asih,jangan hitung hitam putihku
ampuni keegoanku tahirkan dosaku layakkan kumenjadi warga syurgaMU
Pondok Bambu Istanaku, Minggu, 04/05/2014=08:08 Wib
segala sesuatunya pasti berujung, begitupun aku
Duh Gusti Pangeran Welas Asih,jangan hitung hitam putihku
ampuni keegoanku tahirkan dosaku layakkan kumenjadi warga syurgaMU
Pondok Bambu Istanaku, Minggu, 04/05/2014=08:08 Wib
No comments:
Post a Comment