Maafkan keliruku menafsirkan isyarat,
menterjemahkan bahasa tubuh, kalimat tanpa kata
menghanyutkan masa silam dalam nostalgia
terukir sengaja atau tak sengaja, suka tak suka guratannya nyata
dibelahan jiwa mana kita menyimpannya,bagaimana kini menyikapinya
terpulang pada kedewasaan nurani mengeja peristiwa
Meski tiap kalimatku berisi permohonan maaf,
monolog ini takkan merubah masa lalu
dipenghujung niat tertinggal harap
putihkan masa silam menjemput sejuta impian
moga bertemu dimuara keberhasilan
mari menjalin kebersamaan beraroma kedamaian
Pondok Bambu Istanaku, Minggu,06/04/2014 = 23:23 Wib
monolog ini takkan merubah masa lalu
dipenghujung niat tertinggal harap
putihkan masa silam menjemput sejuta impian
moga bertemu dimuara keberhasilan
mari menjalin kebersamaan beraroma kedamaian
Pondok Bambu Istanaku, Minggu,06/04/2014 = 23:23 Wib
No comments:
Post a Comment