Syairmu tetesan airmata
mengkristal dilubuk sukma
maafkan telah terlalu dangkal kuukur
betapa dungunya aku menakar suara jiwa,
apalagi mencoba memeluk rahasia dibalik rahasia
sungguh,
maafkan keluguanku menterjemahkan isyarat
Jika masih kau beri waktu,
ijinkan kurangkai ulang lukisanku,
aku berjanji,
takkan kutuai yang tak kusemai
hingga pintu ikhlas terbuka
kita bertemu disana
Belantara Ibukota, Jumat, 28/03/2014 = 00:00 Wib
No comments:
Post a Comment