Ketika kujemput warna malam,
ratapan siang masih menggantung diatas pepohonan,
yang merintih dan berguguran daun daun luruh ke bumi
ternyata : tak mampu menghalau gelisah yang tertambat dibatang bunga kertas
sayub sayub lolongan malam bergetar menghalau bising kota
dan aku pun larut pada nyanyian tak bersuara,
aku pun hanyut pada derasnya sak wasangka,
aku pun kalut pada deraian air mata yang terus saja mengharu biru,
aku pun lalai mencatat kata yang terlontar tanpa suara,
aku yang tak pernah bisa usai menghitung tembang sanubari....
aku yang tak lagi mengenal diriku sendiri...
saat kau tanya siapakah aku ????
nyanyian geram kota telah menghempaskan semuanya,
disini : diruang maya sejuta magna, dipojok asa tak berbatas...
masihkah perlu kutunggu jawab ,
padahal aku telah kehilangan apa yang tak pernah ada padaku.
bahkan nyaris segalanya pun tak kan pernah akan ada padaku.....
Batavia, Medio Mei 2011.
( bersambung ....)
ratapan siang masih menggantung diatas pepohonan,
yang merintih dan berguguran daun daun luruh ke bumi
ternyata : tak mampu menghalau gelisah yang tertambat dibatang bunga kertas
sayub sayub lolongan malam bergetar menghalau bising kota
dan aku pun larut pada nyanyian tak bersuara,
aku pun hanyut pada derasnya sak wasangka,
aku pun kalut pada deraian air mata yang terus saja mengharu biru,
aku pun lalai mencatat kata yang terlontar tanpa suara,
aku yang tak pernah bisa usai menghitung tembang sanubari....
aku yang tak lagi mengenal diriku sendiri...
saat kau tanya siapakah aku ????
nyanyian geram kota telah menghempaskan semuanya,
disini : diruang maya sejuta magna, dipojok asa tak berbatas...
masihkah perlu kutunggu jawab ,
padahal aku telah kehilangan apa yang tak pernah ada padaku.
bahkan nyaris segalanya pun tak kan pernah akan ada padaku.....
Batavia, Medio Mei 2011.
( bersambung ....)
No comments:
Post a Comment