Jangan katakan apapun pada nyata ini,
meski pahit lidah dimulut,
keringnya tenggorokan habiskan kata,
semua pun sia sia
tak satupun temukan pangkalnya
serupa putik sari gugur kelopaknya
Aku melolong malam kian panjang meregang
butir butir perih basah dibasuh air mata
sakitnya penghianatan
lukanya penzoliman
Aku tak mau mendengar apapun alasanmu lagi seputar rasa
sebab sejak mula telah kusumpahkan takkan mengulanginya
Pondok Bambu Istanaku, Selasa, 12/08/2014 = 21:21 Wib
No comments:
Post a Comment