Jika ikhlas, berikan satu bibit unggul mimpimu,
biar kusemai jadi selasih,
menghijaukan kering kerontangnya berjuta hati,
Setelah itu aku berbagi,
menyamakan mimpi atau setidaknya tak berbeda beragam,
lahirkan sengketa,
bahkan memaksakan mimpinya dengan durhaka,
Bertengger diatas lambang segala rupa,
menjajah sesama saudara, menghalalkan segala cara,
berwajah sejuta tak punya muka,
demi mimpi dikemasnya tak sungkan menggadaikan harga dirinya.
Sungguh,aku merindukan mimpi kita serupa,
bermuara diindahnya kebersamaan,
bertaburan cinta kasih peduli sesama,
bukan seiring sejalan serupa rel kereta,
tak pernah bersua selamanya
Pondok Bambu Istanaku,Sabtu, 22/03/2014 = 09:39 Wib
No comments:
Post a Comment